April 11, 2011

"Kejang" Penderita Epilepsi Bisa Diprediksi

Studi terbaru mengungkapkan aktivitas sel otak manusia sebelum dan ketika orang alami kejang. Temuan ini bisa bantu penderita epilepsi.

Sebelum seseorang mengalami kejang, sel otaknya ternyata menunjukkan aktivitas pada saraf yang berbeda-beda. Fakta ini diperoleh para peneliti Massachusetts General Hospital (MGH) dan Brown University yang melakukan studi untuk memeriksa aktivitas ratusan sel otak manusia ketika sedang mengalami kejang.

"Hasil studi kami menunjukkan bahwa setiap kelompok saraf yang berbeda memainkan peran tersendiri dalam setiap tahapan kejang," kata Sydney Cash, MD, PhD, dari Departemen Neurologi MGH, selaku pimpinan studi tersebut. Temuan ini bertolak belakang dengan pendapat para ahli terdahulu yang menyatakan bahwa kejang ditandai dengan aktivitas saraf yang tersinkronisasi.

Dalam studi ini, para ahli menganalisa data dari empat pasien penderita epilepsi yang tidak bisa dikontrol dengan pengobatan. Mereka merekam aktivitas setiap sel otak dengan menggunakan sensor seukuran aspirin kecil yang ditanamkan di lapisan terluar jaringan otak para pasien. Sensor inilah yang mencatat aktivitas lusinan hingga ratusan saraf selama lima hingga sepuluh hari, waktu ketika pasien mengalami serangan kejang berulang.

Selama pengamatan, beberapa pasien menunjukkan perubahan aktivitas saraf sekitar tiga menit sebelum mengalami kejang serta memperlihatkan aktivitas saraf yang berbeda-beda ketika mulai kejang dan saat kejang menjalar ke seluruh tubuhnya. Aktivitas neuron itu semakin tersinkronisasi ketika kejang akan berakhir dan hampir berhenti sepenuhnya saat kejang berakhir.

Menurut Cash, hasil studi ini mengindikasikan serangan kejang yang akan terjadi dapat diprediksi. "Dengan begitu, tindakan medis untuk mencegah atau menghentikan kejang nantinya harus ditargetkan kepada sekelompok saraf tertentu," tambah Cash.

Kejang, terutama yang berhubungan dengan epilepsi, telah diketahui sejak zaman purba. Saat ini sekitar 50 juta orang menjadi penderita epilepsi. Namun pengetahuan tentang bagaimana kejang mulai, menyebar, dan berakhir masih belum banyak diperoleh. Meski studi ini belum bisa memprediksi kapan kejang akan terjadi, namun sudah menunjukkan langkah maju untuk menangani epilepsi.

Sumber

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Silahkan Suarakan Pendapat Sobat

Untuk Membangun Blog Ini