April 2, 2011

Libya Tangkap Istri Menlu yang Membelot

on-idea - Istri dari Menteri Luar Negeri Libya, Moussa Koussa, yang membelot ke Inggris awal pekan ini telah ditangkap oleh Kolonel Khadafy. Menurut laporan  The Daily Telegraph, Jumat (1/4/2011), istri Koussa saat ini sedang diinterogasi oleh pejabat "keamanan internal" Khadafy.
Istri Koussa diduga telah ditangkap saat pertempuran sengit di kompleks Kolonel Khadafy di Tripoli pusat ketika rezim itu berupaya untuk menghentikan adanya upaya pembelotan lebih lanjut. Menurut sejumlah saksi mata, Kamis lalu terjadi baku tembak paling sengit yang belum terjadi di Tripoli pusat yang meletus beberapa jam setelah rezim Khadafy menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Moussa Koussa telah membelot.

"Blok-blok di kawasan itu merupakan rumah para pejabat tinggi negara yang harus tinggal dekat dengan Kolonel Khadafy. Orang-orang bilang bahwa beberapa dari mereka sedang mencoba untuk melarikan diri dengan keluarga mereka ketika mereka di serang tentara," kata seorang penduduk lokal. "Pada pagi hari mereka (tentara) masih membersihkan darah. Itu merupakan operasi besar," kata orang itu.

Aksi tembak-menembak bukan hal yang tidak biasa pada malam hari Tripoli saat warga menggunakan senjata AK-47 Kalashnikov terbaru untuk "merayakan" klaim kemenangan di televisi negara. Namun para saksi mata mengatakan, pertempuran panjang di sekitar lingkungan Bab al-Azzizia merupakan pertempuran terburuk di ibukota itu sejak pemberontakan meletus bulan lalu. "Itu bukan hanya suara tembakan perayaan dengan AK-47, itu pertempuran yang berat," kata seorang warga lainnya. 

Seorang pembantu Khadafy mengatakan, orang-orang yang berpontesi untuk membelot, Kamis, berada di bawah tekanan dan mau tak mau membuat pernyataan publik tentang kesetiaan mereka kepada rezim dan Khadafy. Para birokrat yang dicurigai kini sedang diinterogasi oleh petugas keamanan internal.

Shurki Ghanem, mantan perdana menteri yang memimpin perusahaan minyak negara dan dikatakan telah membelot setelah berangkat ke Tunisia dengan Menteri Luar Negeri Moussa Koussa, memberikan pernyataan di Tripoli yang mengatakan bahwa dia masih di kantornya. Omar Durdah, kepala badan intelijen luar negeri, mengatakan kepada televisi negara bahwa ia tidak meninggalkan negara itu. "Saya di Libya dan akan tetap di sini di kamp revolusi," kata Dorda. "Saya tidak pernah berpikir untuk menyeberangi perbatasan atau melanggar komitmen kepada rakyat, revolusi dan pemimpin," lanjutnya.

Keluarga Moussa Koussa sebelumnya diperkirakan telah melarikan diri ke Inggris. Penahanan istrinya di Libya akan menjadi bagian dari upaya Khadafy untuk menghentikan suaminya membantu MI6. Menteri Luar Negeri Libya itu diperkirakan memiliki informasi penting tentang rezim tersebut dan diduga terlibat dalam rencana teroris di seluruh Eropa termasuk pemboman Lockerbie.

Kamis malam, Koussa yang saat ini tinggal di rumah yang aman di Inggris selatan dikatakan berada dalam "kondisi rapuh". Tidak jelas bagaimana pihak berwenang Inggris akan bereaksi jika ia mencoba untuk meninggalkan Inggris.

Koussa diduga telah meninggalkan Libya setelah mengatakan kepada rezim itu bahwa ia membutuhkan perawatan medis di Tunisia. Kenyataan bahwa istrinya ditinggalkan di tripoli mungkin dapat menunjukkan kisah yang lebih rumit di balik pembelotannya ketimbang yang diperkirakan sebelumnya. 

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45
:46 :47 :48 :49
:50 :51 :52 :53
:54 :55 :56 :57
:58 :59 :60 :61
:62 :63

Silahkan Suarakan Pendapat Sobat

Untuk Membangun Blog Ini